Kab Pekalongan - Upacara Nyadranan Tlogo Mangunan merupakan sebuah tradisi turun temurun masyarakat Desa Tlogohendro yang dilaksanakan pada hari Kamis Wage Bulan Suro. Upacara ini dilaksanakan tiap tahun dengan ciri khas melarung kepala dan kaki kerbau ke tengah telaga. Telaga Mangunan luasnya diperkirakan mencapai 15 Ha namun saat ini sebagian besar tertutup rerumputan dan sedimentasi sehingga kelihatannya tidak begitu luas.
Namun demikian, telaga ini merupakan sumber air bagi masyarakat Petungkriyono dan Bandar Kab. Batang yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Bahkan menurut kepercayaan masyarakat setempat, telaga ini merupakan telaga penguripan yang menjaga kehidupan masyarakat tiga kabupaten yaitu Pekalongan, Batang dan Banjarnegara. Dengan terjaganya kelestarian alam di area telaga dan tetap dilaksanakannya upacara nyadranan ini dipercaya akan menjauhkan tiga kabupaten tersebut dari segala bencana alam dan kekeringan.
Dalam mitologi masyarakat Petungkriyono, Tlaga Mangunan merupakan tempat tinggal Ni Baruklinting yang dalam sejarahnya sangat erat dengan sejarah penamaan kampung-kampung yang ada di Petungkriyono. (*ppgpAdventure Petungkriyono)
0 Response to "Mengenal budaya Petungkriyono Upacara Adat Nyadranan"
Posting Komentar