Bupati Pekalongan Minta Solusi Atasi Rob pada Wartawan

Advertisement
Pekalongan - Bupati Pekalongan, Jawa Tengah, Amat Antono, sudah kewalahan mengatasi rob. Selama dua hari, Sabtu dan Ahad, 27-28 September 2013, Amat mengundang wartawan media cetak dan elektronik. Tanpa tedeng aling-aling, ia langsung meminta solusi kepada wartawan bagaimana cara mengatasi rob. "Terus terang kami butuh masukan dari rekan-rekan wartawan," kata Bupati Pekalongan periode 2011-2016 itu.

Meski telah berpengalaman menjabat sebagai Bupati pada 2001-2006, ia belum juga menemukan solusi terbaik. Hingga kini, rob masih menjadi momok bagi ribuan warganya yang bermukim di empat kecamatan pesisir pantai utara Jawa.

Sebelum pertemuan itu, Amat mengajak wartawan dan sejumlah pejabat untuk menyusuri pantai Kabupaten Pekalongan. Dua perahu nelayan disewa untuk mengantar rombongan menyusur pantai sepanjang 10 kilometer. Seusai susur pantai, rombongan diajak meninjau wilayah Desa Jeruksari, Kecamatan Kramat.

Tapi Amat malah tak ikut meninjau desa yang paling parah terdampak bencana rob itu. Ia berdalih hendak menghadiri acara pernikahan. Tapi, ia berpesan kepada wartawan agar menyampaikan fakta secara lugas. "Kalau kondisinya masih buruk, sampaikan saja. Tidak perlu ditutup-tutupi," ujarnya.



Warga Desa Jeruksari malah mengeluhkan lambannya Pemkab Pekalongan dalam mengatasi bencana rob. "Sudah sepuluh tahun desa kami terendam banjir tiap memasuki musim rob. Tiap tahun rob tambah parah," kata Warno, 45 tahun. Tahun ini rob terparah pada 24 Juli lalu. Ketinggian rob di permukiman warga hingga sekitar satu meter.

Padahal, jarak permukiman dengan pantai sekitar tiga kilometer. Selain memaksa warga mengungsikan barang berharganya, rob juga menguras habis ratusan hehktare tambak di Desa Jeruksari. Saat itu, rob juga meluas hingga ke sebagian wilayah Kota Pekalongan yang berjarak sekitar empat sampai lima kilometer dari pantai.

"Kami minta bantuan material untuk meninggikan lantai rumah," ujar Warno. Sejak 2000, ia mengaku telah tiga kali meninggikan lantai rumahnya. Saat ini, lantai rumahnya telah bertambah tinggi sekitar 1,5 meter. Alhasil, langit-langit rumah yang semula menjulang tinggi kini bisa disentuh hanya dengan menjinjitkan kaki.

Amat menyanggupi permintaan itu. "Tapi itu hanya solusi sementara," ujarnya. Ihwal solusi jangka panjang penanganan rob, Amat masih geleng kepala. "Kami akan minta bantuan dana dari provinsi dan pusat," kata Kepala DPU Pekalongan, Sudiarto.

Namun, Pemkab juga masih bingung ihwal proyek yang akan dikerjakan untuk mengatasi rob tahun depan. Wartawan yang dimintai bantuan pun tak menawarkan solusi. "Seharusnya Bupati minta solusi kepada para kepala dinas itu," ujar Akrom Hazami, wartawan media cetak.

tempo.co
9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

0 Response to "Bupati Pekalongan Minta Solusi Atasi Rob pada Wartawan"

Posting Komentar